Outside The Bedroom, sebuah acara yang digagas untuk memberikan ruang bagi bedroom musician (musisi kamar tidur) dan singer–songwriter (penyanyi dan penulis lagu) agar dapat mengekspresikan diri dan memperdengarkan musiknya pada orang lain.
Tujuan Outside The Bedroom adalah untuk meningkatkan kepedulian terhadap talenta-talenta lokal yang memiliki musik dan konten yang orisinil serta memberikan kesempatan pada musisi dan penonton untuk melihat, mendengar, dan merasakan pengalaman dari hasil kerja kerasnya, yaitu musik ciptaan mereka.
Tujuan lain Outside The Bedroom adalah untuk mempopulerkan konsep open mic music dan mengenalkan musik-musik baru yang diciptakan oleh para bedroom musician atau singer-songwriter lokal serta untuk menambah jumlah musisi akustik yang independen.
Outside The Bedroom menyediakan venue, PA system, menjadwalkan tanggal acara, dan mendokumentasikan kegiatan ini dalam bentuk foto, video, dan audio. Event ini memfokuskan pada bedroom musician atau singer-songwriter berformat solo atau duo yang memiliki lagu original/ciptaan sendiri secara akustik – walaupun masih diperbolehkan untuk meng-cover lagu orang lain.
Event perdana Outside The Bedroom telah dilakukan pada hari Minggu tanggal 9 Juni 2013 lalu di Rompok Bolong - Jazz Corner Café Jl Bogor No. 2 Malang. Menampilkan sejumlah 8 (delapan) performer, antara lain Advinustik, Deux Mois, Knee & Toes, Kornelius, Paraou Paskalis, Pathetic Experience, The Couple Strings dan Winda Carmelita. Acara berlangsung lancar dari pukul 8 malam hingga jam 11 malam. Setiap performer diberikan waktu untuk memainkan tiga lagu dan berpromosi tentang dirinya.
LIVE AUDIO RECORD
LIVE AUDIO RECORD
Outside The Bedroom pertama ini disupport oleh Rompok Bolong, Jazz Corner Café, Jeks 77 Musik, Corner Studio, dan Twenty Twelve Premium Store. Media partner Outside The Bedroom antara lain Ronascent Zine, kamusmusik.com, Lepas Landas Radio, Kanal Tiga Puluh Radio, Event Malang, City Event Magz, dan Anekdot Magz.
Informasi mengenai Outside The Bedroom bisa diperoleh di outsidebedroom.blogspot.com atau melalui lini masa di Twitter @OutsideBedroom. Bagi solois dan duo yang ingin mengikuti event Outside The Bedroom berikutnya dapat melakukan sign up ke email outsidethebedroom@gmail.com dengan subject SIGN UP dan dengan isi email berupa profil singkat. Setelah terkumpul 8 orang, tim Outside The Bedroom akan menjadwalkan event dan menghubungi solois dan duo yang sudah mengirim email.
Profile Performer
Solois yang menggunakan nama panggung Advinustik sejak tahun 2011 ini bernama asli Muhammad Advin Hidayat. Advinustik sudah memiliki beberapa lagu dan merekamnya dalam video yang diunggah di Youtube. Berasal dari Madiun, kini Advinustik menetap di Malang sembari menjadi asisten dosen di salah satu perguruan tinggi di Malang. Mengaku bergenre akustik, Advinustik juga memiliki band favorit antara lain Knee & Toes, Gigi, dan Joe Satriani.
Deux Mois (baca : du moa) adalah Agni Ismutrisia (gitar, vokal) dan Renita “Ninit” Yulia (bass, pianika, harmonika, marakas, vokal). Duo pop akustik asal kota Pahlawan ini secara tidak sengaja terbentuk saat masa libur kuliah Februari 2012 terasa begitu hambar tanpa bermain musik.
Nama Deux Mois sendiri diambil dari Bahasa Perancis yang berarti “dua bulan”. Seperti layaknya orang tua yang menamai anaknya sebagai identitas dan harapan, begitu juga dengan Deux Mois. Mereka ingin seperti bulan yang anggun menerangi bumi di malam hari yang syahdu. Saat ini Deux Mois sedang dalam penggarapan mini album pertamanya.
Contact : 085648853141 | Twitter: @Deux_Mois
Knee & Toes adalah duo musisi dari Malang, Indonesia. Berawal dari proyek solo, mereka memutuskan untuk membentuk duo di pertengahan tahun 2010. Knee & Toes terdiri dari Ristri Putri dan Bie Paksi. Knee & Toes membawakan akustik sebagai nuansa musiknya. Selain bermain dua jenis gitar, steel dan nylon, mereka juga memainkan instrumen lain seperti ukulele, piano, harmonika, glovckenspiel, bahkan musik-musik eksperimental.
Knee & Toes merilis EP pertamanya bulan September 2010. Mereka juga pernah melakukan tur ke Inggris selama bulan Juni hingga September 2011. Pada bulan Desember tahun 2012, Knee & Toes merilis album pertamanya, Dammit I’m Mad.
Contact : 085649988890 | Twitter : @KneeAndToes | Website : www.kneeandtoes.com
Solois yang bernama lengkap Kornelius Renata ini akhirnya memutuskan untuk menjadi solois setelah lama tergabung di band yang sering berkompetisi di festival. Kornelius banyak meng-cover lagu-lagu populer yang dapat ditonton di Youtube. Berbekal gitar steel Cort kesayangannya, Kornelius juga menciptakan beberapa lagu original. Outside The Bedroom adalah penampilan debutnya sebagai solois.
Twitter : @One_Lius
Tinggal di Sawojajar-Malang, dulu pernah sekolah di SMA 2 Malang dan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Sejak 1999 sampai sekarang aktif menulis lagu di grup band PEKA sekaligus sebagai vokalis. Selain atas saran banyak kawan, di awal tahun 2013 Paraou Paskalis mantap untuk hadir pula dalam format solo.
Materi-materi lagu yang pada dasarnya tidak tertampung dalam PEKA akhirnya menjadi modal bagi live solo seperti Lagu Mau Kemana Kita di Jogja, Pablo, Tak Ada yang Lebih, dan St. Maria.
Sebagai solois, Paraou Paskalis menikmati penjelajahan yang lebih bebas dalam mengurai pesan yang tertuang dalam lagu. Nada-nada simple dari Gitar Nylon Yamaha CX-40 adalah basis dari seluruh lagu yang ditulis oleh Paraou Paskalis dan sebagian telah di rekam.
Contact : 0818539041 | Twitter : @ParaouPaskalis | Facebook : Paraou Paskalis
Duo pujangga akustik yang berasal dari kota Pati – Jogjakarta dengan genre akustik folk, etnik, dan instrumental. Pathetic Experience terdiri dari Dhimas Zoso dan Bagus Satya dan terbentuk sejak tahun 2011. Kini duo gondrong kribo yang sekilas mirip dengan Lina Geboy dan Mela Barbie di Youtibe sedang merantau di kota Surabaya. Dua orang, satu jawa dan satu lagi jawa oplosan, bermain musik dengan hati dan kesederhanaan, dengan balutan musik yang mereka sebut post-nusantara.
Contact Person: Herder 081938133000
Twitter : @PatheticExp
The Couple Strings adalah duo akustik dari kota Malang yg terbentuk bulan April 2013 yang terdiri dari Abigail (vocal dan gitar) dan Oddy (vocal dan bass). Awal terbentuknya The Couple Strings, Oddy dan Abigail hanya sekedar bermain main gitar untuk mengisi waktu luang, tetapi mereka berpikir kalau akustik di kota Malang masih sangat minim, akhirnya mereka memutuskan untuk membuat sesuatu yang masih sangat jarang yaitu dengan membuat duo akustik. Konsep The Couple Strings sendiri adalah acoustic pop. The Couple Strings teradiksi oleh musik dari The Civil Wars, First Aid Kid, Endah N Rhesa, Mocca, Barry Likumahuwa Project, dan Afternoon Talk.
Twitter : @CoupleStrings
Winda Carmelita, biasa akrab dipanggil Winda. Lahir dan besar di kota Malang, belum pernah pindah ke mana-mana. Awalnya ingin bisa menyanyi dan main gitar gara-gara menonton Julie Andrews di film film The Sound of Music. Masih menjadi mahasiswi yang suka membaca, menulis, makan, jalan-jalan, masak dan menyanyi bareng Thomas, gitar kesayangannya dan Monika, harmonica favoritnya.
Twitter : @windacarmelita